Pendidikan adalah hal yang
harus diperjuangkan. Sekalipun, kamu harus memperjuangkan pendidikanmu itu ke
tempat yang jauh. Kamu rela merantau ke daerah yang asing, yang tidak pernah
kamu ketahui sebelumnya untuk menuntut masa depanmu. Meski berat, namun hal
inilah yang menjadi nilai plus anak rantau.
1. Kamu sanggup berjuang, meski rindu orang tuamu.
Kamu harus bukan factor terpaksa untuk mandiri lebih awal dibandingkan
teman-teman sebayamu. Karena di tempat yang baru, kamu harus memulai segala
sesuatunya dari awal. Sendirian, kamu harus mencari tempat tinggal, mencari
tempat makan yang ramah di kantong dan berkenalan dengan teman baru. Sisi survival-mu meski nggak
ada orang tua di sisimu inilah yang menonjol. Meski tidak dipungkiri, kamu
rindu dengan sifat orang tuamu.
2. Kamu
berusaha menghapus air matamu demi tak merepotkan orang tua.
Kamu rela bertahan di tanah rantaumu padahal libur telah tiba, karena
kamu tidak ingin membebankan keadaan ekonomi orang tua. Sebenarnya, kamu sadar
orang tua tidak pernah melarangmu untuk pulang, karena mereka selalu berusaha
mencari uang demi melihat anaknya. Namun, kamu berusaha untuk menghapus air
mata mu dan berusaha untuk kuat demi tidak merepotkan orang tua.
3. Di
saat orang lain bertemu keluarganya saat liburan, kamu berusaha untuk mencari
kesibukan sendiri.
Liburan merupakan momen yang paling berharga untuk bertemu keluarga.
Namun, pada umumnya tidak semua anak rantau bisa menikmati liburan. Kamu hanya
bisa melampiaskan rasa rindumu dengan melihat foto keluarga. Selain itu, saat
libur dan tidak bisa pulang kampung, kamu mencari kesibukan sendiri seperti mengerjakan
skripsi, jalan-jalan, mendengar lagu daerah, bahkan naik motor mengelilingi
daerah yang kau tuangkan nasibmu sendiri.
4. Bahkan
ketika orang tua memasak makanan favoritmu, kamu tidak bisa pulang untuk
mencicipinya.
Tidak bisa dipungkiri, orangtuamu terkadang juga memasak makanan
favoritmu. Ingin sebenarnya kamu pulang dan menyantap makanan itu sambil
bercanda dengan keluarga. Namun kamu tetap bertahan di daerah perantauanmu,
untuk menyelesaikan pendidikanmu dan segera pulang ke rumah.
5. Skripsi
tetap lanjut, kerjaan pun tetap lanjut, semua demi sebuah kesuksesan.
Merantau adalah pilihan untuk pendidikan yang terbaik. Semua itu
dilaksanakan demi sebuah kesuksesan. Anak rantau rela tidak pulang kampung dan
menahan rindunya demi sebuah kesuksesan yang membanggakan keluarga di kampung
halaman. Saat liburan, kamu hanya bisa berjuang demi bisa pulang di lain waktu
dengan berjanji menyelesaikan skripsi bahkan berjanji bekerja sebaik mungkin
demi menghasilkan uang untuk membeli kebutuhan rumah di kampung halaman.
6. Rela
sakit karena terlalu rindu kampung halaman.
Kamu yang merantau saat liburan dan tidak bisa pulang kampung hanya bisa
telponan dengan orangtuamu. Hanya suara yang dapat melampiaskan rasa rindu kamu
sebagai anak rantau. Bahkan, sebagian besar anak rantau menjadi sakit karena
terlalu merindukan kampung halaman. Namun, kamu hanya bisa menyembuhkan diri
sendiri karena orangtuamu tidak ada disampingmu.
7. Berharganya
waktu di rumah, hanya kamu yang mengerti manfaatnya.
Anak rantau merupakan orang yang bisa dihitung kapan pulang dalam
setahun bahkan dalam tiga tahun. Nah, hanya kamulah sebagai anak rantau
menghargai waktu di rumahmu. Karena, hanya kamu yang sanggup menangis dan
menghapus air matamu sendiri saat rindu di daerah orang lain. Hanya kamu jugalah
yang tahu bahwa perjuangan membutuhkan kerelaan untuk meninggalkan sementara
kenyamanan paling berharga yakni suasana rumah.
Satu-satunya
hal yang memotivasimu selama merantau ini adalah berjuang untuk kembali ke
daerahmu. Seberapa susahnya dirimu, kamu paham kalau kamu pasti akan kembali.
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home