Antara Khayalan Dan kenyataan Dalam Hidup Menuju Kehidupan

Rabu, 27 Juli 2016

CATATAN PERJUANGAN ANAK RANTAU

Pendidikan adalah hal yang harus diperjuangkan. Sekalipun, kamu harus memperjuangkan pendidikanmu itu ke tempat yang jauh. Kamu rela merantau ke daerah yang asing, yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya untuk menuntut masa depanmu. Meski berat, namun hal inilah yang menjadi nilai plus anak rantau.

1. Kamu sanggup berjuang, meski rindu orang tuamu.

Kamu harus bukan factor terpaksa untuk mandiri lebih awal dibandingkan teman-teman sebayamu. Karena di tempat yang baru, kamu harus memulai segala sesuatunya dari awal. Sendirian, kamu harus mencari tempat tinggal, mencari tempat makan yang ramah di kantong dan berkenalan dengan teman baru. Sisi survival-mu meski nggak ada orang tua di sisimu inilah yang menonjol. Meski tidak dipungkiri, kamu rindu dengan sifat orang tuamu.

2. Kamu berusaha menghapus air matamu demi tak merepotkan orang tua.

Kamu rela bertahan di tanah rantaumu padahal libur telah tiba, karena kamu tidak ingin membebankan keadaan ekonomi orang tua. Sebenarnya, kamu sadar orang tua tidak pernah melarangmu untuk pulang, karena mereka selalu berusaha mencari uang demi melihat anaknya. Namun, kamu berusaha untuk menghapus air mata mu dan berusaha untuk kuat demi tidak merepotkan orang tua.

3. Di saat orang lain bertemu keluarganya saat liburan, kamu berusaha untuk mencari kesibukan sendiri.

Liburan merupakan momen yang paling berharga untuk bertemu keluarga. Namun, pada umumnya tidak semua anak rantau bisa menikmati liburan. Kamu hanya bisa melampiaskan rasa rindumu dengan melihat foto keluarga. Selain itu, saat libur dan tidak bisa pulang kampung, kamu mencari kesibukan sendiri seperti mengerjakan skripsi, jalan-jalan, mendengar lagu daerah, bahkan naik motor mengelilingi daerah yang kau tuangkan nasibmu sendiri.

4. Bahkan ketika orang tua memasak makanan favoritmu, kamu tidak bisa pulang untuk mencicipinya.

Tidak bisa dipungkiri, orangtuamu terkadang juga memasak makanan favoritmu. Ingin sebenarnya kamu pulang dan menyantap makanan itu sambil bercanda dengan keluarga. Namun kamu tetap bertahan di daerah perantauanmu, untuk menyelesaikan pendidikanmu dan segera pulang ke rumah.

5. Skripsi tetap lanjut, kerjaan pun tetap lanjut, semua demi sebuah kesuksesan.

Merantau adalah pilihan untuk pendidikan yang terbaik. Semua itu dilaksanakan demi sebuah kesuksesan. Anak rantau rela tidak pulang kampung dan menahan rindunya demi sebuah kesuksesan yang membanggakan keluarga di kampung halaman. Saat liburan, kamu hanya bisa berjuang demi bisa pulang di lain waktu dengan berjanji menyelesaikan skripsi bahkan berjanji bekerja sebaik mungkin demi menghasilkan uang untuk membeli kebutuhan rumah di kampung halaman.

6. Rela sakit karena terlalu rindu kampung halaman.

Kamu yang merantau saat liburan dan tidak bisa pulang kampung hanya bisa telponan dengan orangtuamu. Hanya suara yang dapat melampiaskan rasa rindu kamu sebagai anak rantau. Bahkan, sebagian besar anak rantau menjadi sakit karena terlalu merindukan kampung halaman. Namun, kamu hanya bisa menyembuhkan diri sendiri karena orangtuamu tidak ada disampingmu.

7. Berharganya waktu di rumah, hanya kamu yang mengerti manfaatnya.

Anak rantau merupakan orang yang bisa dihitung kapan pulang dalam setahun bahkan dalam tiga tahun. Nah, hanya kamulah sebagai anak rantau menghargai waktu di rumahmu. Karena, hanya kamu yang sanggup menangis dan menghapus air matamu sendiri saat rindu di daerah orang lain. Hanya kamu jugalah yang tahu bahwa perjuangan membutuhkan kerelaan untuk meninggalkan sementara kenyamanan paling berharga yakni suasana rumah.

Satu-satunya hal yang memotivasimu selama merantau ini adalah berjuang untuk kembali ke daerahmu. Seberapa susahnya dirimu, kamu paham kalau kamu pasti akan kembali.
posted by Mhyron Thapshec at 13.22

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home