Antara Khayalan Dan kenyataan Dalam Hidup Menuju Kehidupan
Kamis, 24 Maret 2011
Pembelajaran Menulis
Senin, 21 Maret 2011
Kenapa Pria Suka 'Daun Muda'?
Banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu lagi ditanyakan, sebab jawabannya sudah pasti. Lebih muda, jelas lebih menarik. Daun muda lebih sedap di pandang mata.
Lalu alasan apa saja yang membuat pria gemar pada daun muda? Dan pesona apa saja yang ada di balik diri
Daun muda dengan jiwa muda
Wanita muda pasti punya jiwa muda. Hal ini akan membuat hidup jauh lebih berwarna. Pria seakan diajak untuk kembali ke masa mudanya. Berbeda tentunya dengan kebanyakan istri, yang juga sama-sama punya banayk tekanan dalam keluarga.
Tanpa tekanan status
Status suami membuat pria seolah dituntut untuk menjadi kepala keluarga yang baik, suami yang sempurna dan juga sosok ayah yang bijaksana. Dan hal ini ternyata membuat pria sangat tertekan. Bersama dengan daun muda, semua itu tak ada. Pria akan merasa lebih bebas tanpa tuntutan ini dan itu.
Daun muda membuat percaya diri
Menggandeng wanita-wanita muda yang atraktif dan menarik dapat mendongkrak kepercayaan diri pria, yang mungkin saja sudah mulai hilang termakan usia.
Daun muda membuat pria dihargai
Dalam urusan ranjang, daun muda masih memiliki jiwa petualang yang tinggi. Mereka masih suka mencoba berbagai cara merangsang, masih suka 'dijelajahi' oleh pasangannya. Hal tersebut akan membuat pria merasa lebih dihargai. Bahkan, daun muda yang belum berpengalaman, akan membuat pria merasa lebih pintar dan lebih tahu.
Sementara itu, dalam diri daun muda sendiri, mereka memang merasa lebih tertantang. Berhubungan dengan pria beristri akan membuatnya merasa dianggap sebagai wanita yang istimewa. Istimewa karena mampu memecahkan masalah seorang pria beristri.
Label: http://kumpulan cerpen
Meningkatkan Kebersamaan Tanpa Prasangka
Saya sangat terkesan sekali dengan ulasan redaksi SARAN edisi no.5/Tahun ll/Maret 2010. “Dengan niat tulus dan ikhlas, objektif tidak memiliki dan ikut berprasangka buruk kepada siapapun,” maka dengan segala kerendahan hati, saya sengaja meminjam topik tersebut dalam tulisan yang singkat ini.
Sebagai orang yang beriman kita mengakui Tuhan itu Maha Adil, Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Penyayang. Tuhan menjadikan segala sesuatunya terdiri dari dua agar kita punya pedoman menjalankan hidup ini dengan baik.
Jadi dalam menyikapi segala sesuatu di sekeliling kita haruslah objektif dan transparan melihat dari dua sisi. Jangan berusaha mencari pembenaran. Tapi carilah kebenaran. Kita tidak bisa lepas dari semua itu agar kita mendapatkan jalan keluar yang terbaik.
Yang selalu hangat dalam perbincangan belahan dunia manapun adalah sosok seorang pemimpin dan kepemimpinannya, dipuji, dicerca, disanjung dan di jatuhkan. Semua ini sudah menjadi santapan mata dan telinga kita sejak dulu sampai kini dan mungkin sampai kapanpun.
Tentunya untuk terjun jadi seorang pemimpin tidak hanya bisa bermodalkan berani dan bijak disamping tangguh haruslah dilandasi dengan iman, tawaduk, jujur dan tawakal. Insya Allah semuai itu bisa disikapi dengan baik. Menjalankan roda kepemimpinan dengan baik adalah tugas mulia dan merupakan ibadah.
Maka sepatutnyalah seorang pemimpin yang baik bersyukur dan menyikapi dengan ketulusan hati dan berjiwa besar bila ada yang mengingatkan segala kelebihan dan kekurangannya dalam memimpin agar tugas mulia yang sedang dijalankannya membawa kebaikan bagi yang dipimpin dan menjadikan ibadah bagi yang memimpin.
Semoga Allah SWT selalu memberikan pemimpin – pemimpin yang amanah untuk nagari kito Saniang Baka. Jadi marilah kito sabagai anak nagari Saniang Baka maraso samo-samo batangguang jawab jo apo yang tajadi di nagari awak, indak paralu salah manyalahan, nan salah itu nan paralu dipelok “ko iyo ado?”, tantu mambutuhkan kasadaran dari nan mamimpin jo nan dipimpin.
Insya Allah dengan meningkatkan kebersamaan tanpa prasangka buruk dilandasi iman, tawaduk dan tawakal segala sesuatu bisa dimusyawarahkan untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik.
Label: http://kumpulan cerpen
( refleksi kebersamaan )
Morotai Selatan Barat…tempatku melarikan diri dari kenyataan..menyepi..mencari arti diri setelah dalamku tenggelam di lautan permainan hidup…justru mengajarkanku mengerti kalau aku membutuhkan sosok sepertimu. Allah memang Maha Baik…kau hadir dihadapanku utuh dengan hatimu…Allah juga sangat bijak dengan memberiku kesempatan untuk sedikit lebih berani membuat keputusan untuk mencintaimu. Tulus.
31 Februari 01..16.30..ujian pertamaku saat melepasmu. pembicaran singkat saat berpisah bikin aku kuat…the Best for you is the best for me…kulanjutkan kalimat yang kau lontarkan dengan menyusulmu ke Gorontalo dan melepaskan semua yang “mereka” anggap masa depan buatku.
Tidak.
Mereka Salah.
Kaulah masa depan itu.
Keputusanku terbukti benar saat ini.
Kita jalani hari-hari bersama tenang dan badainya danau kecil yang kita buat. Berusaha mempertahankan perahu sederhana buatan kita yang kita bentuk dari keyakinan kalau kita bisa melewati semuanya.
Sempat aku gamang. Sempat juga kau berfikir untuk berhenti. Tetapi kekuatan lembut dari jiwa kita mengabaikan semua perbedaan dan pertengkaran yang ada. Ombak ini tidak cukup kuat untuk menghancurkan bahtera buatan kita. karena bahtera ini berisikan Bismillah dan Insya Allah. Karena perahu ini adalah perahu yang kita sayangi sepenuh niat dan hati.
Takdir.
Maret 11 sempat kutinggalkan kau tapi aku tak jauh. Ku uji diriku dan dirimu dalam ujian kesetiaan dan ujian seberapa besar rasa yang kita punya. Langkahku ternyata begitu oleng tanpamu. Kosong jiwaku menemani tanpa sosokmu. lalu kutahu kau juga begitu…jauh ini terasa menyakitkan…
Maret 11 kuucapakn kalimat sakti itu dengan kebesaran jiwa dan atas ijin Sang Penguasa kata-kata…”Bersamalah denganku”…dan kau diam bersama getar rasamu saat itu. Kau mau. Aku juga tak bisa bertahan lebih lama lagi…
5 Maret 11…kuletakkan ibu jariku di jidat tengah diantara kedua matamu…aku menangis…melihatmu dan sadar kalau aku tak mau kita jauh lagi…Terima kasih untuk menjadi kekasih jiwaku.
Kejutan.
Kau beriku banyak kata itu sepanjang waktuku bersamamu hingga saat ini. Dua tahun kita di uji sabar tanpa “orang ketiga”…lalu ketika kita sabar dan tawakkal…Iezqu hadir sebagai buah kesabaran kita.
” MENITI HARI, MENITI WAKTU..
MEMBELAH LANGIT, BELAH SAMUDERA..
IKHLASLAH SAYANG, KUKIRIM KEMBANG…
KAU CINTAKU..KAU CINTAKU…
KUTITIPKAN SEMUA YANG KUTINGGALKAN
KAU JAGALAH APA YANG MESTI KAU JAGA
PERMATAKU
AKU PERCAYA PADAMU”
Teima kasih Ya Allah untuk nafas dan keyakinan dariMu…