Antara Khayalan Dan kenyataan Dalam Hidup Menuju Kehidupan

Selasa, 08 September 2009

Nyatakan Cinta Dengan Bunga


Jujur saja walau saya seorang laki-laki, saya sangat menyukai bunga. Kebanyakan kaum pria lebih suka pada hal-hal yang berhubungan dengan maskulinitas atau apalah istilahnya. Mau contoh? Katakan saja olah raga tinju, sepak bola, balapan atau memelihara iguana dan anjing herder.

Bagaimana dengan memelihara bunga? Ah, itu biasanya urusan perempuan.

Saya sendiri tidak peduli apa kata orang. Yang jelas saya suka sekali dengan bunga. Ada bunga Canna dan kembang sepatu di belakang rumah. Ada juga bermacam-macam bunga di samping kiri rumah saya. Saya menyenangi semuanya sampai-sampai saya tidak tahu nama mereka. Pendek kata, keindahan alam adalah kecintaan saya.

Lalu untuk apa bunga yang berwarna-warni itu? Bagi saya, untuk dinikmati saja. Saya belum berpikir untuk membisniskannya.

Dulu dalam film-film barat sering digambarkan bagaimana seorang pria yang sedang dimabuk asmara menyatakan cintanya dengan bunga. Wanita pujaan hatinya yang menerima seikat bunga itu akan tersenyum lebar. Kemudian dengan suara manja ia akan mendekati sang pria lalu memberikan ciuman mesra padanya.

Pertanyaannya, masih romantiskah bila laki-laki menyatakan cintanya pada wanita pujaan hatinya dengan sekuntum atau seikat bunga?

Saya harus akui bahwa walaupun sungguh menyukai bunga, belum pernah saya mengungkapkan cinta dengan bunga. Dulu waktu masih di bangku kuliah, saya suka langsung saja, menemui wanita yang ditaksir dan segera mengalirlah kata-kata cinta dan “rayuan-rayuan gombal”. Ini lebih praktis dan lebih murah, dan terpenting lagi lebih cepat – DARI PADA DIDAHULUI COWOK LAIN?

Mungkin ada di antara pembaca yang akan menjawab Ya; Cinta masih bisa diungkapkan lewat bunga terutama Sekuntum Mawar yang harum dan berwarna merah atau pink.

Bagaimana dengan menyatakan cinta lewat internet? Di dunia maya seperti sekarang ini, mengungkapkan cinta dengan bunga perlu lebih dilihat dari perspektif digital. Maksudnya? Ya, masih relevan menggunakan bunga, tapi lebih baik pakai Bunga Bank, supaya sang wanita pujaan hati Anda bisa membayar biaya internet atau pulsa yang kian membengkak bila sedang dimabuk asmara. Ini bukan materialis tapi pragmatis. Bagaimana pendapat Anda?
posted by Mhyron Thapshec at 07.52

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home