Antara Khayalan Dan kenyataan Dalam Hidup Menuju Kehidupan
Jumat, 07 Mei 2010
KATA TANPA MAKNA
hati meradang tanda pikiran selalu terbayang
kadang suka mengusir sepi
yang terjadi justru menyakitkan hati
manusia lemah yang tanpa nurani..
hanya kekuasaan yang dipikirkannya saat ini..
xenin3 is offline
apa yang kau inginkan kawan??
sebuah tusukan pedang ?
atau hempasan sebilah parang ??
ungkapkan apa yang terpendam...
jangan hanya duduk terdiam..
bombrisik is offline
mencari keributan di saat sekarang
sungguh bukan perbuatan tauladan
ketika banyak manusia kelaparan
mari kita beri mereka pertolongan.. :shakehad:
xenin3 is offline
inginku tak mencari keributan...
maksud baik sekedar mengingatkan...
tak ingin sebuah perpecahan..
tapi sebuah kekeluargaan...
terdiam membisu kaku
mengheningkan semua kenangan
deru mesin menjadi melodi
dan aku menyanyi sunyi
apa arti semua ini ?
apa maknaku untukmu ?
apakah aku boneka dengan jiwa
yang kau gerak sesukamu ?
rinai-rinai menghantam bumi di pagi buta
aku serasa tak bernyawa
ku langkahkan paduan telapak kaki
diantara wewangi aspal basah
aku serasa mati ...
engkau yang laksana embun
wajah indah selembut kabut
selalu bersinar laksana bintang
yang selalu berpijar dihatiku
kau pernah buatku berarti
isi lembaran hati dengan bahagia
taburkan semerbak harap
namun kini harus kutepikan bayangmu
meski berontak hasrat di jiwa
jiwaku menangis
meski lirih meski terisak
suarakan bagian jiwa
yang mencari diantara debu dan kenangan
meski tertatih
meski merintih
kulanjutkan langkah ini
tanpamu kasih
ku berlari sekencang hyena
tak peduli arteriku pecah
aku hanya ingin semua selesai
walau guntur menjadi penghalang
apa ini ?
apa itu ?
kupandang secercah asa
kulihat sebuah harapan
kucoba gapai semua
namun, itu hanyalah fatamorgana.
kucoba raih mimpiku kembali
dan kuhitung itu bukanlah klise
kuraih kembali ..
ternyata pengkhianatan yang kugenggam
kini ku terdampar disini
disudut gelap hati
sambil menghitung detik
ku menunggu mati ...
tak kana ada artinya mankan tanpa untaian indah syair
syair yang dilantunkan dari jiwa
syair yg dilantunkan karna ada rasa
setiap hari selalu tergores sebuah cita
tentang artinya dunia
rintik-rintik kecil berjatuhan saat senja
membuat ranting sekitar penuh kuyup
raga bernyawa berhamburan
mencari peneduh dari langit
ku tapakkan kakiku selangkah
tak peduli dengan kumolonibus yang tebal
tak peduli dengan kilat yang menyambar dengan kuatnya
tak peduli dengan aspal dan lumpur basah
andai aku memiliki peneduh
aku takkan memakainya
sekalipun khalayak ramai memaksa
ku takkan menggunakannya
baru aku pakai peneduh itu
saat ada seseorang disampingku
yang dapat meneduhi raga dan jiwaku
dengan setulus hati ..
melodi ini masih terasa
sayup-sayupnya menembus kalbu
sedangkan aku masih terpaku
menyanyi sunyi dalam sepi ..
kufikir ini abstrak
namun kudapat menyentuhnya
kufikir ini natural
namun tak kuasa ku menggenggamnya ..
syair ini hanyalah deskripsi
atas hati dituang puisi
kertas putih menjadi saksi
atas semua yang kualami
entah apa yang kufikir sekarang
penaku bergetar tanpa irama
tak teratur
tak beratur
menyirat takdir pun terasa janggal
apa ini semua mimpi
yang kualami sampai mati ?
atau ini hanyalah penghias
diatas kanvas penuh dillema ?
senja turun secara perlahan
semilir angin tertahan-tahan
burung gagak berteriak lapar
kocar-kacir diterpa badai
entah apa kesalahan yang kubuat
apakah hiperbolaku semena
apakah karena surau tanpa penghuni
ataukah kerana aku kontra distikon
aku tidak statis
aku tidak kaku
aku tidak karikatur
aku adalah aku
takkan kuubah diriku tanpa aku
walau dadaku remuk tanpa bentuk
hingga melecut tulang rusuk
akh, mataku terasa berat
kurasa saatku akhiri hari ..
semilir angin berhembus
pepohonan terasa mengantuk
seisi jiwa terasa dalam kubur
entah simfoni macam apa yang kubuat
sunyi ..
sepi ..
hening ..
sungguh, ini kontras dengan realita
bising ..
amuk mesin menderu ..
serasa tergesa ..
pancaroba di tengah bulan
tak mengubah niatan awal dalam hati
aku akan selalu seperti ini
diam, terkapar
tanpa perlu dirisaukan
dirimu hanyalah menjadi sebatang busur panah
indah ...
kuat ...
gesit ...
aku tak pernah mengira busur panah itu diarahkan kepadaku
kau bidik dengan tepat di dadaku
engkau renggangkan talinya, dan melesat secepat cheetah
aku terhujam
sakit ...
ini bukan panah cupid !
ini panah kebencian
ini panah kecemburuan
ini panah kesengsaraan
sungguh aku kecewa ...
aku hanya duduk diatas sebongkah batu
sebongkah batu besar di pesisir pantai tenang
kurenung semua yang ku alami
kuhayati setiap detik memori
kekunang semua lamunan indah
sayang, itu hanyalah mimpi ...
rohku seperti kebingungan
akalku seperti gila
jiwaku seperti koma
apa yang sedang terjadi ?
apa ini yang namanya patah hati ?
apakah patah hati seperti beton rapuh yang hancur di tebing everest ?
atau seperti kapur yang digenggam dan hancur begitu saja ?
aaaargh ! ini gila, sungguh gila !!
Label: www.mhyron.com
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home